Friday, November 16, 2012

Ujung Genteng | Curug Cikaso

Curug Cikaso

 

Curug Cikaso berjarak cukup dekat dari terminal perahujadi dari arah muara Cikaso practically we back to where we belong, hanya sebelum tiba di tujuanperahu berbelok ke salah satu anaksungaiLokasi curug dari sungai sangat dekat. Jadi nggak perlu menyediakan tenaga extra untukjalan kaki menuju lokasi.



 

Curug-nya keren daaaaannnn… lagi-lagi bagus untuk difoto hahaha

 











 

Dengan berakhirnya journey di Curug Cikasojelajah Sungai Cikaso selesai untuk di kemudiankita teruskan ke Gua Gunung Sungging.

 

 

====================

Posting sebelumnya:

 

Day one

Amanda Ratu

Tempat Pelelangan Ikan

Pantai Cipanarikan

Pantai Pangumbahan

 

Day two

Sungai dan Muara Cikaso

        Pantai Keusik Urug Tanjung Buleud

 

Posting berikutnya:

 

Day two

Gua Gunung Sungging


Ujung Genteng | Pantai Keusik Urug - Tanjung Buleud

Pantai Keusik Urug Tanjung Buleud

 

Sepintas menilik nama pantai inipasti mengernyitkan dahitapi buat yang mengerti basa Sunda,pastinya jadi ngeh ketika melihat  seperti apa bentuk dari pantai yang satu ini….

 



Ada pantai yang menggunung sehingga memblocking aliran air dari arah muarasehingga airsungai membelok ke arah kanan meninggalkan genangan membentuk danau payau dan membuatdaratan pasir pantai yang membatasi menggunung tapi labilseolah terbentuk dari dari gundukanpasir (keusik) yang runtuh (urugserta tanjung yang bentuknya membundar (buleud).  

 



abangs main-main sebentar dan foto-foto di tempat yang unik ini …. Duhhhhhsurga duniabangetttt…. Don't mind to come back here…..

 





Setelah puasnaik perahu lagi menuju arah balikdengan destinasi lanjutan Curug Cikaso.

 

 

====================

Posting sebelumnya:

 

Day one

Amanda Ratu

Tempat Pelelangan Ikan

Pantai Cipanarikan

Pantai Pangumbahan

 

Day two

Sungai dan Muara Cikaso

 

Posting berikutnya:

 

Day two

Curug Cikaso

Gua Gunung Sungging


Ujung Genteng | Sungai dan Muara Cikaso

Sungai dan Muara Cikaso

Di hari kedua, kita teruskan menelusuri kawasan Ujung Genteng ke arah Barat, kita memutuskan Farrih stays at the hotel aja bersama para assistants, so traveling participants will only be the parents and 2 jagoanz.

Berbekal mie goreng dan some snacks plus drinks, tujuan pertama kita adalah Sungai cikaso and its surrounding, ini artinya kita akan menuju terminal perahu di Sungai Cikaso, menyusuri sungai  menuju muara dan bertemu dengan tanjung buleud - pantai keusik urug, terus balik lagi ke arah  terminal dan belok sedikit menuju Curug Cikaso. The only thing we don't do justeru menuju mata air Cikaso-nya ;-) tapi ya, ini aja lama be-eng, gimana kalau ditambah dengan mengunjungi mata air segala ;p

Kita menuju ke semacam terminal perahu, semodel dengan terminal yang ada di Banjar – Ciamis (Jawa Barat) kalau kita mau ke the famous - Gran Canyon, tapi antrian disini jauuuuhh lebih sedikit lho…. Nunggu nggak berjam-jam, nego sebentar aja langsung dapat perahu. 

[pict terminal]


Karena tujuan kita cukup jauh, kalau sekedar trip menuju Curug, damage-nya hanya 80rb per perahu (dengan daya angkut 10 orang-an), kalau tujuan kita ke muara cikaso atau pantai keusik urug, maka damage-nya sekitar 300rb per perahu, jadi kalo makin banyak orang sih ditanggung rame rame jadi berasa murah, tapi kalo cuman kita doangan beurad juga yaaaa.... Eh …… jangan salah…. semua itu sungguh terbayar dengan view yang akan kita liat sepanjang perjalanan nanti.

Ternyata memang benar, perjalanan menuju muara cikaso sungguh panjang, untungnya tidak berliku…luckily kita bawa makan pagi, jadi bisa sambil piknik dan botram di atas perahu, terlebih perahu hanya berisi kita doang, jadinya nggak malu buka "berkat" segambreng.

[pict makan di perahu dan snack]


Untungnya lagi….view sepanjang perjalanan sangat menyegarkan, warna hijau dasar sungai dan pohon di kanan kiri diseling dengan perumahan penduduk merupakan pemandangan yang sungguh menyenangkan…. Segarrrrr…lupa dengan hiruk pikuk Jakarta…. 

[view journey]





Sampai di ujung Muara Cikaso, pemandangan berubah dari hijau menjadi biru, tanah mulai tak tampak digantikan dengan pasir, anehnya lagi aliran air sungai tidak langsung tegak lurus mengalir ke laut, melainkan belok melingkar, sehingga daratan pantai seolah mem-blocking dan membentuk genangan danau (duh susah neranginnya…..)

[view muara]




Justeru sekarang jadi mengerti kenapa disebut pantai keusik urug tanjung buleud, yang mungkin artinya bisa diterjemahkan sebagai pantai pasir yang terbentuk dari gundukan pasir (keusik) yang runtuh (urug) dan tanjung yang bentuknya membundar (buleud).  Lebih jelasnya picts ada di posting berikutnya…
 
====================
Posting sebelumnya:
Day one
Amanda Ratu
Tempat Pelelangan Ikan
Pantai Cipanarikan
Pantai Pangumbahan

Posting berikutnya:
Day two
Pantai Keusik Urug Tanjung Buleud
Curug Cikaso
Gua Gunung Sungging


Thursday, November 15, 2012

Ujung Genteng | Penangkaran Penyu di Pantai Pagumbahan

Inilah main attraction yang ditunggu-tunggu, pelepasan tukik yang biasa dilakukan setiap sore menjelang matahari tenggelam... Di Pantai Pangumbahan Kegiatan ini hampir selalu dilakukan tiap sore, kecuali di bulan-bulan tertentu...kalau tahan, bisa tuh sekalian ngintip penyu bertelur jam 8 malem, tapi kita passing yang itu karena nggak memungkinkan buat kita apalagi bawa Farrih...

Pantai untuk melepaskan tukik tukik ini lebih friendly untuk ditongkrongi....anak anak bisa bermain pasir ...dan yang dewasa boleh duduk duduk sambil menikmati sunset nya...

Nggak lama kemudian, seorang wanita berusia 20 tahunan membawa megaphone dan memberikan instruksi pada kami yang akan menyaksikan perjuangan tukik mempertahankan hidupnya.... Tidak lama seorang petugas lain membawa ember berwarna hitam dan mulai menumpahkan tukik tukik yang lahir semalam sebanyak kurang lebih 200an. Meskipun susah perjuangan mereka, kita tidak boleh membantu dan juga tidak boleh ada di depan menghalangi path mereka menuju lautan....

Semakin menggelap langit, kitapun segera bergegas menuju mobil dan balik ke hotel....sambil mampir dulu makan malammmmm...














====================
Posting sebelumnya:
Day one
Amanda Ratu
Tempat Pelelangan Ikan
Pantai Cipanarikan;

Posting berikutnya:
Day two
Muara Cikaso
Pantai Keusik Urug Tanjung Buleud
Curug Cikaso
Gua Gunung Sungging

~ Sent by Eneng on m@bile ~

Ujung Genteng | Pantai Cipanarikan



Dari TPI... Kita menuju penangkaran penyu, ke arah sana, mulai banyak penginapan yang lokasinya mengingatkan kita dengan Gili Trawangan....sebelah kanan penginapan kirinya pantai.... 



Pondok Hexa, Mama Losmen, Mang Ujang, merupakan penginapan yang berlokasi di area ini....Salah satu penginapan yang terbilang baru dan dekat dengan lokasi penangkaran adalah apartemen turtle beach....





Dan beruntunglah kita bawa guide karena permukaan pasir yang labil bisa bikin mobil dengan mudahnya terperangkap dalam pasir... Selain itu si guide nunjukin juga pantai yang letaknya justeru melewati penangkaran penyu, namanya Cipanarikan Beach, dari parkiran mobil kita mesti agak jalan dulu lewat rawa rawa dan hutan sekitar 100m an ....




 Agak naik dikit, pas turun...........terbentanglah panorama pantai yang luas seperti tak terbatas, warna pasirnya sedikit merah kecoklat tapi lembuuuttt.... Datarannya luas...asyik buat maen tapi tetep gak disarankan untuk berenang karena luas banget..... Selebihnyaaaa liat foto foto ini.....

Makin cintahhhh sama Indonesiaaaaa....

















====================
Posting sebelumnya:
Day one
Amanda Ratu
Tempat Pelelangan Ikan

Posting berikutnya:
Day one 
Pantai Pangumbahan
Day two
Muara Cikaso
Pantai Keusik Urug Tegal Buleud
Curug Cikaso
Gua Gunung Sungging

~ Sent by Eneng on m@bile ~

Ujung Genteng | Tempat Pelelangan Ikan



Sehabis unpack, papa ngobrol dengan pegawai disitu....OK....definitely we need a guide, gpp deh manja manja dikit abis papan penunjuk jalannya gak jelas banget...

Kita makan siang dulu di hotel dengan delivery ke suatu chinese resto lah... Duuuhh caur banget...untungnya kita bawa logistik sendiri, tips makan: kalau bisa bawa bekel sendiri, mending bawa bekel sendiri karena daerah wisata yang satu ini masih tumbuh belum bayak resto atau warung yang nyediain makanan dengan proper, makanan yang didelivery pun, agak enggan masuk ke lokasi hotel ini kalau udah menjelang gelap...jadi selain murah, dan rasa ditanggung aman.

Menjelang ashar, kita contact pegawai yang mau jadi guide kita tadi, lokasi pertama adalah TPI alias Tempat Pelelangan Ikan....dari Amanda Ratu kita ambil jalur ke kiri ke jalur pantai searah dengan jalur pantai Ujung Genteng...

Di lokasi ini merupakan tempat Nelayan tinggal, jadi bisa beli ikan....terus kita bisa liat juga pelabuhan dengan jangkar kuno peninggalan Belanda...

Airnya bening banget...dan lebih tenang karena berkesan seperti teluk...sebenarnya kalau punya waktu agak lama... Bisa maen maen dulu disitu....

Dari situ kita heading ke Arah main attraction kita....













====================
Posting sebelumnya:
Day one
Amanda Ratu

Posting berikutnya:
Day one 
Pantai Cipanarikan
Pantai Pangumbahan
Day two
Muara Cikaso
Pantai Keusik Urug Tegal Buleud
Curug Cikaso
Gua Gunung Sungging


~ Sent by Eneng on m@bile ~

Ujung Genteng | Amanda Ratu


Ujung Genteng is an untouched beauty …  shockingly gorgeus !!!

Review tentang Ujung Genteng sudah bertebaran begitu banyaknya di internet, tentang kecantikan dan kemolekannya, dll… telah menjadi target journey the Hilmi's dari zaman rikiplik … bahkan semula akan jadi salah satu singgahan dalam salah satu episode jelajah pesisir pantai Jawa Barat *halahhadeuhtepokjidatberkali-kali. Tapi…. Waktu untuk pergi itu tidak kunjung tiba, bukan hanya karena presiden dan menteri keuangan-nya susah cuti, tapi juga karena bayangan perjalanan 6-8 jam Jakarta-Ujung Genteng, belum lagi laporan mengenai rusaknya jalan menuju kesana…. Plusss ada sedikit doubt akan promo berlebih-lebihan, misalnya saja Batu Karas, saya tidak menemukan sesuatu yang attractively different from any other beach places kecuali para surfers-nya itu dan makanan penduduk di sekitar yang murah dan enak di sekitarnya…but..that's it. Ditambah waktu kita kesana Desember bertepatan dengan perayaan Natal tahun 2009 hujan ngerecek hingga perjalanan menuju Gren Canyontak lagi dihiasi hijau melainkan coklat view ;-)

PERSIAPAN

Anyway, cut the crap ya… kita lihat di November ini ada warna merah, terlebih lagi kita hitung-hitung Abang udah balik dari Aussie, soooo jadilah kita pergi tanggal 15-17 Nov 2012, kita udah booking jauh hari …almost sebulan sebelumnya bahkan, udah inpait-inpait Yaziders…pada maju mundur, sekalinya dah fix, last minute, gak ada lagi penginapan yang bisa di reserve sampe 2 malem, full, ya sudah…we shall go lahhh….

Udah rencanaan pergi jam 15 dini hari biar subuh bisa di jalan aja sekitar Ciawi lah paling enggak, semua barang udah di pack dan dimasukkan ke dalam mobil pas malemnya, perjalanan kali ini istimewa karena the brand new Hilmi's Junior ikut bergabung, hingga akhirnya kita pun melibatkan para asisten untuk turut serta, secara ngurus 4 laki-laki itu …. Tidak mudah saudara-saudara…

THE DAY

Dari yang semula dijadwalkan jam 2 hari, maka kami bangun jam 4.30 hihihi….. itupun sang presiden dibangunkan oleh menteri keuangannya…. (tumben …) dan pertanyaan pertama yang terlontar dari mulut sang Bapak adalah "kita jadi pergi nggak nih?" (dalam nada galaw setengah ngelindur)….. "ya jadi dooooonggggg!" (sambil geram dan menarik selimut … ) usut punya usut, nada galaw itu muncul dengan bayangan macet sepanjang ciawi sampai cibadak yang bisa makan berjam-jam …entah kenapa jalur Jakarta-Sukabumi merupakan jalur traumatic buat kami ….

Yup yup … bermodalkan shalat subuh dan tanpa mandi, berloncatan-lah kami ke dalam si abu yang setia…

Makan pagi dilakukan di sepanjang perjalanan, untung bangun kesiangan jadinya kita masih sempet bekal nasi uduk buat sarapan….

Menurut embah map, jarak antara rumah kami menuju Amanda Ratu 173  km yang dapat ditempuh dalam waktu 7 jam 37 menit dengan memperhitungkan faktor-faktor kemanusiaan, kemacetan dan human nature lainnya waktu tempuh bisa molor 8-9 jam, jadi karena start jam 5.30 berarti sampai Ujung Genteng sekitar jam 2-3.

SALAH JALAN MEMBAWA BERKAH

Bismillah…ternyata jalan tol jagorawi pagi itu masih bersahabat (karena beberapa jam setelahnya, sewaktu kita intip tweeter, buka tutup dimulai). Dan…alhamdulillah 3 jam reaching ujung Cibadak, kita nggak lewat kota tapi menuju jalan citatih dan lalu memilih jalur pelabuhan ratu, nantinya rute kita ke Jampang Kulon dan Surade, bukan ke Jampang Tengah dan Lengkong…. Jadinya terus sampe titik dimana kalau lurus ke Pelabuhan Ratu kalau belok kiri ke Ujug Genteng.

Ndilalah, gps-na ketutup awan, mbah map raib yang ada hanya noktah biru sehingga kita tergantung pada signage di DLLAJ yang tak seinformatif dan tak selengkap untuk daerah pariwisata semacam Ujung Genteng .. mana kita justeru nge-jam di jalan menuju pelabuhan ratu itu cukup lama lagi …. Dengan bekal tanya sana sini, alhamdulillah sampe juga di lokasi pertama kita.

Dan surprisingly…lama perjalanan yang kami tempuh "hanya" 6 jam tiba pukul 11.30 di lokasi penginapan kita …alhamdulillah… jalan relatif mulus, very hardly to find any hole atau rocking road, hanya karena jalan berkelok-kelok, si Abang scoring, one of the asisten juga scoring, seakan mendukung aksi mbak dan Abang …. Eehhh adek Farrih, our special guest star ikutan Scoring juga berkali kali malah….  

Amanda Ratu, abandoned treasure

Waktu masuk ke perbatasan melewati Sungai Cibalengbeng (kalo lihat di peta), ada signage berbunyi Ujung Genteng 15km lagi…haduuh ? lemessss…. Eh baru 2 menit kita melaju ada papan kecil tak terawat berjudul vila tempat kita akan tinggal itu…eaaaaaa…..ternyata memang villa kita memang ada di awal perjalanan sebelum lokasi pantai Ujung Genteng.

Amanda Ratu ada di tengah perkebunan kelapa milik perusahaan pemegang HPH, pada saat ini, tengah ada konflik di perusahaan pemegang HPH sehingga Amanda Ratu terkena dampaknya, hotel ini tetap berjalan meski dalam kondisi perawatan yang minim karena kini pengelolaan diserahkan kepada karyawan hotel. Kita pakaiVilla Marlin, yang memiliki 2 kamar tidur dengan bathroom di masing-masing kamar, dan dilengkapi satu ruangan berfungsi sebagai Ruang Tamu, Ruang Makan dan dapur. Not bad, sayang perlengkapan dapurnya tidak terlalu lengkap, tapi buat masak minimal sih not bad ya, terlebih keberadaaan dapur ini cukup esensial karena tempat makan agak jauh, ada yang bisa delivery tapi malam-malam enggan antar.Ada swimming pool yang cukup besar, dan ada bekas lapangan tenis yang tidak terpakai lagi, ada juga sih ruang karaoke (nggak yakin masih berjalan atau tidak), meskipun seperti ini…okupansi hotel ini lumayan lho… untuk liburan ini mereka fully book.

Oya view di sekitar hotel sangat luar biasa, di dekatnya ada muara dengan sungai berdasar hijau, seperti di Grand Canyon Ciamis, Cuma lebih lebar … muara ini membentuk delta menjulang bak tanah lot, tepatnya mini tanah lot… julukan ini memang populer disitu…. Ombak-nya besar khas ombak Pantai Selatan, di sekelilingnya karang, jadi nggak bisa dipakai untuk main di pinggir pantai, tapi tetep…view-nya spektakuler !!!










Posting berikutnya:

Day one 
Tempat Pelelangan Ikan
Pantai Cipanarikan
Pantai pangumbahan

Day two
Muara Cikaso
Pantai Keusik Urug
Curug Cikaso
Gua Gunung Sungging



~ Sent by Eneng on m@bile ~

Saturday, November 10, 2012

Abang's story in Sydney part four


#08
On Saturday,10th  November 2012, We went to Sydney Opera House by CityRail. We took off the train at Circular Quay Station. Then We took some photos there. 

When we're going to The Rocks, We met two Aborigin people at the Circular Quay. At The Rocks, We ate lunch before we going to the Harbour Bridge. At the Harbour Bridge, I'm scared of It's Height and the strong wind. 

Then We went to the southeastern pylon to watch the view from there and before We go to Circular Quay, We watch the film that shows the history of the bridge. 

At the Circular Quay. We took the wrong wharf and I was trying to tell them. So we missed the ferry to Darling Harbour. But there is another ferry so we Took it. 

After that, we went to Bondi Beach by bus. When we arrived, some of the girls want to go shopping except Rista and Kak Dara

All of the boys went swimming there but the weather is cold and stormy because there is a transition of the season. 

After that, Wewent dinner at the nearest restaurant. Then, we went back to Circular Quay by bus. Then we go back to the hotel byCityRail to Central Station. When the other went away, I was packing up my luggage because I knew that We'releaving The City tomorrow.

#09
On the last day there, I woke up at 6.30 a.m. After that, I take a shower before I pray. Then We checked out from the hotel before We go to the airport to check in for the flight home. 

After that, we had breakfast at the Airport. Then, we went to the immigration counter before we went to the waiting room. 

And then, we get in the plane before it takes off at 11.30 a.m.(Sydney time). I hear music and watch Ice Age : Continental Drift on the way home. The plane landed at 15.45 p.m. (Jakarta time). 

Before the plane landed, We had some immigration process on board. So we just have to take our luggage before we went home.


That's my story of my experience. Here is some of the things that Australians have but we don't (as I remember):
1)
CityRail that uses double decker train
2)
Traffic CCTV so the city government knows who is breaking the rules
3)
The School has a farm and when the lesson changes the class is also change
4)
The buses also had CCTV
These are the positive points that Australians do and we should do it too
1)
People in there is more discipline and they always done everything on time
2)
A manageable school bus
3)
The teachers is not so strict
This is the negative point
1)
The Students sometimes were noisy although there is a teacher in front of the class



~ Sent by Eneng on m@bile ~